Update Data Keuangan OJK Hingga Program GENCARKAN di Sulsel

Koma.co.id, Makassar– Perkembangan resiko kredit perbankan di Sulawesi Selatan berada di posisi tetap 2,91% dan berada di bawah ambang batas (treshold) sebesar 5%. Dana dan kredit masih didominasi di Makassar, yakni sebesar Rp82,07 T. Hal tersebut disebutkan oleh Kepala perwakilan OJK Sulselbar, Darwisman pada media update OJK pada Jumat, 15 November 2024.

Kredit UMKM pada periode September 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,41% dengan rasio NPL 4,60%, pangsa kredit UMKM mencapai 38,53% dari total kredit dengan jumlah debitur 912,248 rekening.

“Penyalur kredit tersebut baru meUpnjangkau 50% dari jumlah UMKM di Sulsel tercatat sebesar 1.801.842 UMKM,” ujarnya.

Adapun penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulsel sampai dengan 24 Oktober 2024 telah tersalurkan sebesar Rp 14,26 Triliun kepada 260.985 debitur. Penyaluran KUR terbesar pada sektor pertanian sebesar Rp,6,41 Triliun dengan share 44,96% dan sektor perdagangan.

Untuk penyaluran KPR di Sulawesi Selatan, sampai September 2024 sebesar Rp27,09 Triliun dan atau tumbuh 15,58% yoy, kredit untuk pemilikan rumah tinggal, apartemen, dan ruko tumbuh masing-masing sebesar 15,25% 38,87%, dan 15,77%.

Sementara itu, untuk perkembangan pasar modal di Sulsel, OJK mencatat telah mengalami kenaikan sekitar 29,62% yoy atau ekitar 385.477 dari total single investor identifications (SID).

OJK juga melakukan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat melalui program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN).

Pada tanggal 22 Agustus 2024, OJK telah resmi mencanangkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan dalam rangka mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia. Sebagai upaya mendorong program Gencarkan Kantor OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat akan mengimplementasikan berbagai aktivitas yang sejalan dengan key values program.

Adapun Program GENCARKAN ini menargetkan untuk mendorong lahirnya 2 Juta Duta dan Agen Literasi dan Inklusi Keuangan, 90 persen pelajar Indonesia telah memiliki tabungan, 2,5 juta kelompok mahasiswa dan pemuda telah memiliki rekening simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda), pembukaan akses kredit UMKM melalui program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) sehingga dapat menjangkau 1,6 juta debitur, dan mengakselerasi penggunaan produk keuangan

oleh 30 persen kelompok penyandang disabilitas.

Selama program ini kegiatan Edukasi Keuangan yang masif dan kolaboratif, telah ada sekitar 1.762 kegiatan telah dilaksanakan dengan jumlah 186.585 orang pesert sejakk Januari hingga Oktober 2024.

Dalam rangka meningkatkan literasi keuangan (pemahaman) dan inklusi keuangan (penggunaan) masyarakat terhadap produk dan/atau layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya, OJK bersama TPAKD dan FKIJK Sulselbar berinisiasi untuk melaksanakan literasi keuangan melalui program LAYAnan liteRasi dan inKlusi keuangan ke daerahkU (LAYARKU)

Di antaranya dengan memaksimalkan peran Industri Jasa Keuangan (IJK) yang memiliki jaringan kantor di seluruh Kabupaten/Kota di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat termasuk tenaga marketing/mantri/AO untuk memberikan literasi dan akses keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat hingga ke tingkat pedesaan.

OJK juga bekerjasama dan kolaborasi antar Pemerintah Daerah dan Perangkat Desa, melakukan kegiatan edukasi keuangan dengan memanfaatkan teknologi informasi, digitalisasi dan media sosial, hingga mengoptimalkan duta literasi keuangan sebanyak 4.800 orang (mahasiswa KKN).(Mrw)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *