Koma.co.id, Makassar– Setelah penandatanganan MoU yang dilaksanakan beberapa waktu lalu pada 23 September 2024, KALLA bersama beberapa instansi pemerintah Kota Makassar bertemu kembali untuk membahas tindak lanjut proses revitalisasi Taman Hasanuddin. Pertemuan dilaksanakan di ruang rapat Sekertaris Daerah Kota Makassar dan dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Sosial, forum CSR kota Makassar-TLSP, Dinas PU, Dinas Pertanahan, bagian administrasi pembangunan, PD. Parkir, Kecamatan Ujung Pandang, Lurah Maloku, Kwarcab Pramuka, KPJ Makassar, hingga Konsultan Gappa Lab, (3/10/24).
“Sejak awal program revitalisasi taman diusung, KALLA menyadari bahwa pekerjaan revitalisasi taman memerlukan kerjasama banyak pihak, dimana membutuhkan peran stakeholder untuk menjamin keberhasilan dan keberlanjutan program. Maka dari itu, dilakukan studi kajian sosial yang melibatkan para stakeholder untuk memetakan peran dan tanggungjawab masing-masing. Hasil studi sosial ini yang dibuat dalam diskusi publik (FGD) untuk mempersentasikan hasil temuan kajian sosial taman serta meminta dukungan dan komitmen stakeholder dalam menyukseskan dan menjamin keberlanjutan program taman”, ungkap Nadya Tyagita selaku Corporate Communication & Sustainability Department Head.
Fatur Rahim, Asisten 2 Bidang Perekonomian, mengatakan bahwa tentunya dari pihak stakeholder akan memberikan dukungan penuh terhadap program revitalisasi Taman Hasanuddin. “Beberapa tahapan progres revitalisasi taman telah selesai dilaksanakan, seperti halnya konsep desain Taman Hasanuddin telah disetujui oleh kedua pihak baik dari KALLA maupun Pemerintah Kota Makassar, bahkan studi sosial taman juga telah selesai. Selanjutnya akan dilakukan desain engineering detail (DED) kemudian pengerjaan revitalisasi taman. Semoga Taman Hasanuddin menjadi taman percontohon yang dikelola atas kerjasama KALLA bersama Pemerintah Kota Makassar”, ucapnya
Selain membahas hasil dari kajian sosial, juga membahas dari segi desain Taman Hasanuddin. Taman di desain dengan kosep taman pusaka karena dalam Taman Hasanuddin terdapat beberapa benda bersejarah seperti gedung PLN peninggalan zaman Belanda dan adanya pohon yang berusia 1 dekade. Konsep desain juga berfokus terhadap anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus yang dilengkapi wahana permainan yang lebih aman karena pengawasan anak lebih terbuka.(rls)