Koma.co.id, Makassar–Adab menjadi hal utama dalam melaksanakan pendidikan. Prof Dr Mohd Roslan dari Department of Islamic Civilitation, University of Malaya, Malaysia menyebutkan, menjadikan seseorang pandai sangatlah mudah. Tapi menjadikan beradab itu yang susah. “Sekarang kita kenal teknologi Artificial Intelegence. Sekarang sudah ada mobil tanpa pemandu. Jangan nantinya, ada upaya untuk membina robot mengganti manusia. Makanya, manusia harus ada adab,” jelasnya, Kamis 22/6/2023.
Hadir secara langsung dalam the 1st International Conference on Science and Islamic Studies (ICOSIS) 2023 yang diselenggarakan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, Roslan mengusulkan agar ada revisi arti taklim dan tarbiyah. Kita harus ada education provider. Yang memberikan adab kepada pelajar,” tambahnya.
Pada konferensi yang digelar di Hotel Alauddin Makassar ini, Rektor UIN Alauddin Makassar dalam menyebutkan konferensi ini mencoba mengeksplorasi studi islami, sains, peradaban dan global transformation. “Kita butuh sains untuk memperkuat peradaban, untuk mengaktifkan transformasi. UIN Alauddin menjadi kampus peradaban,” jelasnya.
Hamdan menambahkan, tujuan kita melahirkan atau mewujudkan ekosistem peradaban. Untuk itu, kita harus melahirkan ekosistem dan juga interkoneksi.
Hadir dalam Konferensi Internasional ini, Moh. Shamsi Ali,Lc,MA, Imam of the Grand Mosque of New York City dan the founder of Nusantara Foundation USA, Prof Muhammad Kamarul Kabilan Abdullah dari School of Educational Studies, Universiti Sains Malaysia. Prof.Dr Salim Abd Kholid dari Department of Tafsir and Alquran, Al Azhar University, Egypt. Prof Dr Mohd Roslan dari Department of Islamic Civilization, University of Malaya, Malaysia. Prof Mashood A Baderin from School of Law, University of London, and Prof Najma Moosa, University of Western Cape, South Africa.
Pada konferensi ini juga diikuti pemakalah sebanyak 253. Mereka berasal dari Indonesia, Sudan, Brunei Darussalam, dan Thailand. Dr Misbahuddin MAg selaku Ketua Panitia menyampaikan, kegiatan ini diharapkan mampu membuat para dosen dan mahasiswa dapat mengasah, meningkatkan kapasitas keilmuan dan kualitasnya serta pengalaman pada forum-forum internasional.(rls)





